Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Sekarang, kita berada di jalur pembicaraan tentang karma. Lalu ada juga jenis-jenis karma lain yang memiliki bobot yang sama, seperti karma menjadi guru palsu.Jika seseorang atau suatu kelompok berusaha memprovokasi perang antarnegara, atau antar-sekelompok orang, ada berbagai tingkat hukuman untuk karma semacam ini. Katakanlah, jika Anda berusaha memprovokasi perang antara negara Anda dan negara tetangga atau negara lain hanya karena Anda berperan sebagai pemimpin, Anda berbicara tentang hal-hal yang memprovokasi pihak lain untuk ingin berperang atau akan berperang, atau Anda diam-diam berbicara dengan kelompok-kelompok yang berbeda untuk memfasilitasi perang, seperti kelompok bersenjata atau kelompok oposisi politik terhadap kelompok utama, misalnya seperti itu. Dan jika hal-hal seperti itu, pembicaraan seperti itu, tindakan seperti itu dari Anda berkembang menjadi perang nyata, maka oke, tidak ada yang bisa menolong Anda di neraka tanpa henti.Bahkan hanya berbicara provokatif sehingga negara lain harus bereaksi, ingin berperang dengan negara Anda, Anda sudah menguras karma Anda hingga minus... Coba saya lihat, mungkin saya catat di sini. Minimalnya adalah minus 50 ziliun pahala spiritual. Anda tidak punya pahala sama sekali, tetapi pahala Anda minus 50 ziliun. Lalu Anda harus masuk neraka, neraka yang berbeda, tentunya, tapi neraka apa pun penuh penderitaan. Anda akan hidup di neraka selama banyak, banyak kalpa, eon. Dan setelah itu, Anda akan menjadi semut api untuk banyak kalpa lagi.Dan jika Anda membuat perang sungguhan, Anda sendiri, sebagai pemimpin suatu negara, melancarkan perang ke negara lain – negara tetangga atau negara lain – Anda akan memiliki terlalu banyak, banyak utang, terlalu banyak minus pahala spiritual, sehingga Anda bahkan tidak bisa menjadi manusia setelah itu. Belum lagi Anda tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin lagi. Maka Anda akan berada di neraka setidaknya selama sembilan gaziliun triliun kalpa. Setidaknya, itulah yang paling sedikit, kalpa minimum bagi pembuat perang. Bahkan memprovokasi perang saja sudah merupakan masalah. Begitu banyak penderitaan, begitu banyak waktu yang tak ada habisnya bagi Anda, apalagi membuat perang, memimpin rakyat Anda ke dalam perang, menderita dengan bangsa lain.Karma perang yang paling kecil adalah seperti ketika Anda mengancam untuk membuat perang, memata-matai negara tetangga dengan perangkat pengintai dalam serangan siber dewasa ini, yang menyebabkan ketakutan dan penyakit psikologis yang menimbulkan rasa sakit, bahkan secara fisik, kepada warga di Negara itu. Karma terkait juga akan membawa mereka yang secara langsung maupun tidak langsung bertanggung jawab ke neraka yang mengerikan, meski dengan tingkat hukuman yang lebih ringan. Itulah sebabnya saya berusaha sangat keras untuk membangunkan Anda, wahai jiwa-jiwa yang malang!Ini, Anda hanya bisa menggelengkan kepala. Para Guru hanya bisa menggelengkan kepala Mereka. Mereka tak berdaya untuk menolong Anda. Mereka tidak bisa menolong Anda meski Mereka merasakan begitu banyak rasa sakit dan meneteskan air mata untuk Anda. Mereka tak bisa berbuat apa-apa jika Anda tidak berbalik arah, bertobat, memohon Ampun kepada Tuhan. Bahkan Tuhan tak bisa menolong Anda!Dan setelah itu, kalpa demi kalpa yang dipenuhi api neraka tanpa henti. Jika mereka memiliki kesempatan untuk bereinkarnasi lagi, bukan sebagai manusia, tetapi mungkin sebagai makhluk kelas rendah yang beragam. Sebagai contoh, terlahir kembali lagi, bereinkarnasi lagi sebagai cacing; untuk dipungut, dicabik-cabik, dimakan selama banyak, banyak, banyak kalpa lagi. Itulah nasib seseorang yang membuat perang, atau siapa pun yang mendukung mereka untuk bersama-sama membuat perang ini. Mereka tak akan berakhir dengan baik. Mereka tidak akan hidup dengan baik, tidak akan berakhir dengan baik, dan tidak akan mati dengan baik. Setelah mati, jiwa mereka masih belum baik, dihukum selamanya, selamanya seperti itu. Saya hanya mengatakan secara umum, seperti neraka api yang menyala-nyala, atau neraka api, tetapi di dalam sana, ada makhluk-makhluk seperti setan yang akan memberi Anda rasa sakit ekstra, seperti garu yang menusuk Anda, atau memotong lidah Anda dan memotong tangan, jari-jari tangan, jari-jari kaki Anda, dan memotongnya lagi dan lagi sembari terbakar. Ada rasa sakit dan derita luar biasa bagi orang yang berperang, bagi orang yang suka berperang, atau orang yang gemar berperang, atau orang yang membuat perang.Bagi siapa pun atau kelompok mana pun yang berusaha dengan segenap cinta dan ketulusan untuk membawa perdamaian ke dalam negara mereka sendiri atau negara-negara lain, pahala mereka benar-benar tak terkira, tak terkira, tak terkira – tak dapat Anda bayangkan. Dalam agama Buddha, dikatakan bahwa jika Anda menyelamatkan nyawa satu orang, pahala Anda setara dengan membangun sebuah kuil besar. Sebuah kuil adalah untuk para Buddha, para biksu, sangha, dan ajaran para Buddha, Ajaran Sejati. Dan untuk membangun sebuah kuil seperti itu juga bermanfaat bagi umat, maka pahala orang tersebut tidak terkira besarnya.Jadi, bayangkan jika Anda menyelamatkan nyawa banyak orang dengan menghentikan perang dan menciptakan perdamaian, maka betapa besar pahala yang akan Anda dapatkan. Dengan cinta dan ketulusan Anda. Anda akan langsung masuk Surga jika Anda memiliki kecenderungan untuk perdamaian – tidak pernah ingin memprovokasi perang, membuat perang, atau bahkan ingin menghentikan provokasi perang, atau tidak pernah sombong setelah menang perang.Saya sendiri akan mengucapkan selamat kepada orang-orang semacam ini, memuji mereka di dalam atau di luar, atau mendoakan mereka di dalam atau di luar, dan memiliki rasa hormat dan cinta yang mendalam kepada perwakilan perdamaian, cinta, kasih sayang, dan belas kasih seperti itu, atas Nama Tuhan. Semoga Tuhan melimpahkan kepada mereka segalanya yang layak mereka terima dan bahkan melimpahkannya kepada semua kerabat, keluarga, dan teman mereka. Amin. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.Orang-orang politik, seperti presiden, perdana menteri, misalnya, demi mendapatkan dukungan yang lebih baik dari rakyatnya atau peningkatan finansial, atau sekadar lebih banyak ketenaran dalam hal apa pun, sekadar keuntungan pribadi, mereka sama sekali tidak berpikir bahwa apa yang mereka lakukan itu akan berakibat pada hal-hal yang menyakitkan di neraka. Mereka lupa. Mereka tidak percaya bahwa neraka dan Surga itu ada. Mereka membaca cerita di sana sini tentang itu; mereka toh tidak memercayainya. Itulah sebabnya mereka terus melakukan hal-hal semacam ini dan tidak khawatir tentang neraka yang menanti mereka.Setiap kali melihat hal-hal seperti itu di arena politik, saya merasa sangat pedih, sangat pedih, memikirkan bagaimana mereka harus tersiksa, amat sangat menderita dalam waktu yang tak terbatas. Terkadang tak tertahankan bagi saya untuk hidup di dunia ini, memikirkan orang-orang lain, cara mereka bertindak, cara mereka menjalani hidup seakan-akan tidak ada hari esok. Dan bagi mereka, Surga dan neraka, itu hanya omong kosong. Mereka meremehkan semua itu, apa yang diajarkan oleh para Guru kuno dan apa yang diajarkan oleh para Guru modern. Mereka tidak peduli dengan apa pun selama mereka dapat memuaskan keserakahan mereka. Jadi mereka bahkan menerima suap. Bahkan melakukan hal-hal jahat. Mereka menempuh jalan gelap untuk mengonsolidasikan posisi mereka, kekuasaan mereka, kekayaan mereka, terlepas dari apa yang orang lain katakan kepada mereka atau apa yang Sang Guru katakan kepada mereka. Orang-orang ini lebih menyedihkan daripada apa pun yang dapat Anda bayangkan.Sama dengan para guru palsu itu – mereka hanya menginginkan ketenaran, perolehan, dan keuntungan, dan menindas orang lain secara langsung tanpa mengkhawatirkan neraka. Bahkan jika Anda adalah bawahan maya atau setan, Anda tetap harus masuk neraka dan membayar untuk selamanya seperti itu. Bukan berarti Anda adalah setan lalu Anda bisa lolos begitu saja dengan apa yang Anda lakukan – menyamar sebagai guru padahal Anda bukan, memberi tahu orang-orang bahwa Anda adalah Buddha atau menggiring orang agar memercayai itu padahal Anda bukan. Banyak orang bersifat rapuh. Banyak, banyak sekali manusia. Bisa dibilang mayoritas manusia itu rapuh. Jadi mudah saja mengaku sebagai guru, Buddha dan sebagainya, dan mereka mendengarkan Anda, dan jika mereka kaya, mereka memberi Anda persembahan uang, dan jika mereka lemah dan rapuh, Anda bahkan bisa melecehkan mereka, menganiaya mereka dengan cara apa pun, dan mereka tak punya tempat untuk pergi, untuk melapor, untuk melakukan apa pun kepada Anda. Hanya bersedih karena mereka mengira Anda seorang Buddha sejati sampai Anda melakukan semua itu, memaksakan diri Anda masuk ke dalam kehidupan pribadi mereka, menyalahgunakan iman mereka, keuangan mereka, tubuh dan dan keyakinan rohani mereka dan segala sesuatu seperti ituSaya tidak bisa merasa kasihan kepada para “guru” semacam ini. Saya merasa kasihan kepada para pemimpin, pemimpin negara yang bodoh, tapi saya tidak merasa kasihan sama sekali terhadap para “guru” ini. Mereka tidak punya apa-apa untuk diberikan. Mereka mengambil semua yang mereka bisa.Photo Caption: Menyenangkan Menjadi Bagian Dari Kehidupan